Tampilkan postingan dengan label Informasi Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Mei 2022

Pentingnya Memeriksa Kadar Kolesterol di Umur 20tahun

Pentingnya Memeriksa Kadar Kolesterol di Umur 20tahun



Semakin banyak kasus kolesterol tinggi yang menyerang masyarakat Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang semakin tidak sehat. Selain itu, kita juga cenderung malas atau bahkan tidak peduli dengan pemeriksaan kadar kolesterol darah. Padahal, dengan mengetahui kadar kolesterol, kita bisa menerapkan gaya hidup yang tepat untuk menjaganya tetap dalam kondisi baik.


Kapan sebaiknya memeriksa kadar kolesterol?

Pakar kesehatan menyebut kolesterol tinggi sebagai salah satu biang keladi dari berbagai macam penyakit yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke. Masalahnya adalah kondisi ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, hingga status sosial. Karena alasan inilah sebaiknya kita memang berusaha untuk mencegah kedatangannya.

Pakar kesehatan dari American Heart Association menyarankan kita untuk rutin melakukan pengecekan kadar kolesterol darah, khususnya jika sudah melewati usia 20 tahun. Lakukan minimal 5 tahun sekali.

Hanya saja, jika di usia muda kita sudah memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi seperti di atas 200 mg/dL, sebaiknya memeriksakan kadar kolesterol setiap tiga bulan hingga kadar kolesterol turun ke kadar yang normal. Setelahnya, kita bisa memeriksakannya setahun sekali.


Prosedur memeriksakan kadar kolesterol

Memeriksa kadar kolesterol tidak hanya tentang datang ke dokter, klinik, puskesmas, atau apotek saja untuk melakukan tes saja. Dalam realitanya, kita harus berpuasa setidaknya 9 hingga 12 jam sebelum melakukan tes ini. Hal ini diperlukan demi memperoleh nilai basal kolesterol dengan tepat. Selain itu, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk melakukannya di pagi hari.


Bagaimana jika hasil tes menunjukkan kadar kolesterol sudah tinggi?

Kadar kolestrol normal adalah di bawah 200 mg/dL dan Pakar kesehatan menyebut kadar kolesterol yang sudah melebihi 200 mg/dL sebagai tanda bahaya karena berarti risiko untuk terkena penyakit kronis akan meningkat. Jika hasil tes menunjukkan angka ini, sebaiknya kita meminta saran ke dokter demi mendapatkan obat-obatan atau terapi yang tepat. Selain itu, kita juga harus melakukan beberapa hal yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol.


Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan.

  1. Menurunkan berat badan

Meskipun dalam realitanya banyak kasus kolesterol tinggi yang terjadi pada orang kurus, pakar kesehatan menyebut kondisi ini sering terjadi pada mereka yang berbadan gemuk. Jika berat badan kita berlebihan, sebaiknya mulai melakukan program diet untuk kembali menurunkannya. Diharapkan, penurunan berat badan ini juga berimbas pada menurunnya kadar kolesterol dalam darah.

  1. Rajin berolahraga

Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology menghasilkan fakta bahwa rutin berolahraga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dengan efektif sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Hanya saja, bukan berarti kita bisa melakukan olahraga dengan sembarangan. Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of Obesity menyarankan kita untuk melakukan olahraga berjalan kaki, berlari, atau bersepda jika ingin menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida.

Jika kita melakukan olahraga dengan intensitas tinggi atau berat, dikhawatirkan akan membuat plak yang selama ini menumpuk justru memicu penyumbatan dan membuat pembuluh darah pecah.

  1. Mengubah pola makan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan sehat dan perlu menghindari makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti jeroan, daging merah, makanan laut, dan lain-lain. Hanya saja, kita justru direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tak jenuh ganda seperti ikan tuna atau tengiri.

Selain itu, pastikan untuk memperbanyak asupan sayur dan buah yang tinggi serat karena kandungan serat ini juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.

6 Cara ini sangat Cepat dan Efektif Mengatasi Diare

6 Cara ini sangat Cepat dan Efektif Mengatasi Diare


Salah satu gangguan pencernaan yang cukup merepotkan adalah diare. Tak hanya membuat perut terasa sangat tidak nyaman, kita harus bolak-balik ke toilet demi buang air besar sehingga tentu akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Masalahnya adalah terkadang diare bisa berlangsung hingga berhari-hari lamanya.

Cara cepat dan efektif mengatasi diare

Selain buang air besar hingga berkali-kali dalam sehari, penderita diare juga akan mengalami gejala muntah-muntah atau tubuh yang lemas. Bahkan, ada yang sampai mengalami dehidrasi. Karena alasan inilah diare harus segera ditangani agar cepat mereda.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan demi mengatasi diare dengan cepat.


  1. Memperbanyak asupan air putih

Saat diare menyerang, tubuh akan kehilangan cairan dalam jumlah yang sangat banyak. Jika sampai kondisi ini menyebabkan dehidrasi, dampaknya bisa fatal karena organ-organ tubuh tidak bisa berfungsi dengan normal. Karena alasan inilah penderita diare harus mengonsumsi air minum dalam jumlah yang sangat banyak demi mengatasinya.

Selain itu, penderita diare juga tidak disarankan untuk mengonsumsi beberapa jenis minuman dengan kandungan kafein layaknya teh, kopi, minuman energi, dan minuman soda. Hal ini disebabkan oleh sifat diuretik dari kafein yang bisa memperparah kondisi dehidrasi yang sedang dialami.


  1. Mengonsumsi probiotik

Saat sedang terkena diare, kita sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan probiotik tinggi. Makanan-makanan ini adalah yang dihasilkan dari produk fermentasi layaknya tempe atau yoghurt.

Sebagai informasi, probiotik bisa mengembalikan keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Hal ini tentu akan membuat pencernaan menjadi lebih sehat. Selain itu, probiotik juga bisa membuat usus terhindar dari infeksi yang berbahaya.


  1. Menghindari konsumsi makanan pedas dan asam untuk sementara

Makanan dengan rasa yang pedas atau asam memang bisa memberikan sensasi segar setelah dikonsumsi, namun sebaiknya kita menghindarinya saat sedang terkena diare karena kemampuannya dalam membuat gangguan pencernaan ini menjadi semakin parah.

Selain itu, kita juga tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan atau minuman dengan tambahan pemanis buatan dan makanan berminyak yang berpotensi membuat diare semakin memburuk.


  1. Mengonsumsi suplemen berisi zink

Jika diare sudah berlangsung dengan akut, sebaiknya kita segera mengonsumsi suplemen berisi zink demi membantu meredakan kondisi sel-sel epitel di dalam usus. Suplemen ini juga akan membantu proses penyerapan natrium dan mencegah terbuangnya mineral klorida dari tubuh. Hal ini akan membuat usus lebih baik dalam menyerap air, mengatasi dehidrasi, sekaligus meredakan diare dengan efektif.


  1. Mengonsumsi buah-buahan dengan kandungan pektin

Buah-buahan dengan kandungan pektin seperti apel dan pir bisa membantu menyerap air yang ada di dalam usus. Hal ini bisa membantu pencernaan mengatasi masalah kotoran berbentuk cair yang membuat kita bolak-balik ke toilet. Memperbanyak konsumsi buah-buahan ini tentu akan membantu meredakan masalah kesehatan ini.


  1. Minum obat diare

Jika diare sudah cukup parah, tak ada salahnya untuk membeli obat diare. Obat-obatan ini bisa dibeli di apotek atau warung-warung terdekat. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut obat ini biasanya hanya diperuntukkan untuk mengatasi diare ringan. Jika diare sudah berlangsung kronis atau cukup parah hingga berlangsung lebih dari 2 minggu, mau tidak mau kita harus pergi ke dokter demi mendapatkan penanganan atau obat yang tepat.

Selain obat diare, kita juga bisa mengonsumsi cairan oralit yang terbuat dari air, garam, serta gula yang bisa membantu meredakan masalah kesehatan ini dengan cepat.

Sabtu, 07 Mei 2022

7 Tanda atau Ciri Usus Kalian Sudah Mulai Bermasalah, Salah Satunya Gampang Sakit!

7 Tanda atau Ciri Usus Kalian Sudah Mulai Bermasalah, Salah Satunya Gampang Sakit!


Usus adalah salah satu organ paling penting bagi tubuh kita. Tanpa adanya usus di saluran pencernaan, kita akan kesulitan untuk menyerap nutrisi makanan. Masalahnya adalah karena gaya hidup yang tidak sehat, kondisi kesehatan usus bisa semakin menurun. Hal ini tentu akan memberikan dampak pada kondisi tubuh kita secara keseluruhan

Tanda usus  mulai bermasalah

Pakar kesehatan menyebut usus sebagai organ yang bisa memberikan pengaruh besar bagi sekresi beberapa jenis hormon dan sistem kekebalan tubuh.

Berikut adalah beberapa gejala kesehatan yang akan muncul jika organ ini mengalami masalah.


  1. Mudah sakit

Di dalam usus terdapat bakteri yang memiliki peran dalam menyerap makanan sekaligus menjaga kekuatan sistem kekebalan tubuh. Jika sampai usus mulai mengalami masalah, maka keseimbangan bakteri atau mikrobioma ini juga akan terganggu. Dampaknya adalah sistem kekebalan tubuh akan menurun dan akhirnya membuat kita rentan terkena infeksi atau jatuh sakit.

Jika kita cenderung rentan terkena masalah kesehatan seperti flu, pilek, batuk, atau meriang tanpa alasan yang jelas, jangan ragu untuk memeriksakan kondisi usus demi memastikan penyebab pastinya.


  1. Mengalami gangguan suasana hati

Tak hanya sistem kekebalan tubuh, kesehatan mental juga akan semakin menurun jika usus kita mulai bermasalah. Hal ini disebabkan oleh 70 persen produksi hormon serotonin berasal dari usus. Sebagai informasi, hormon ini dikenal sebagai hormon bahagia yang bisa mempengaruhi kesehatan mental atau suasana hati kita. Jika sampai produksi hormon ini terganggu, maka kita pun akan lebih mudah mengalami stres, depresi, hingga kecemasan.


  1. Mengalami peningkatan kadar gula darah

Memang, peningkatan kadar gula darah seringkali terkait dengan masalah resistensi insulin yang terkait dengan kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kandungan kalori atau gula dan gangguan pada pankreas, namun pakar kesehatan menyebut tingginya kadar gula darah bisa jadi juga terkait dengan gangguan pada usus.

Kondisi ini akan membuat keseimbangan bakteri terganggu dan akhirnya mempengaruhi proses metabolisme gula menjadi energi. Hal ini tentu akan membuat gula tidak terpakai dan jumlahnya akan terus meningkat di dalam tubuh.


  1. Masalah kesehatan kulit

Selain karena faktor malas menjaga kebersihan kulit, munculnya masalah seperti gatal-gatal, jerawat, eksim, dan lain-lain bisa jadi juga terkait dengan masalah pada usus. Hal ini disebabkan oleh terjadinya peradangan pada tubuh akibat tidak sempurnanya proses penyerapan nutrisi makanan.


  1. Gangguan pencernaan

Masalah pencernaan seperti perut kembung berkepanjangan, nyeri perut yang sering muncul, hingga diare terkait dengan adanya perubahan pada keseimbangan bakteri pada usus. Jika kita sering mengalami gangguan pencernaan meskipun sudah menerapkan pola makan yang sehat, bisa jadi penyebabnya adalah masalah pada usus sehingga sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.


  1. Bau mulut

Jangan salah, bau mulut tidak selalu disebabkan oleh kebiasaan malas membersihkan gigi. Bisa jadi hal ini terkait dengan kondisi kesehatan yang lebih serius seperti masalah pada usus. Jika sampai di dalam perut terjadi gangguan pencernaan, maka akan memproduksi aroma yang kurang sedap yang bisa saja keluar melalui mulut.

Meski kita sudah berusaha untuk membersihkan mulut dengan lebih baik, biasanya masalah bau mulut ini akan terus muncul sehingga membuat sensasi tidak nyaman.


  1. Terus ingin mengonsumsi makanan manis

Ketidakseimbangan bakteri usus akan membuat kita cenderung ingin mengonsumsi makanan manis atau tinggi gula. Masalahnya adalah hal ini bisa memicu peningkatan berat badan atau bahkan risiko diabetes.

Hindari 7 Kebiasaan ini yang Dapat Membahayakan Ginjal kalian

Hindari 7 Kebiasaan ini yang Dapat Membahayakan Ginjal kalian



Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang rentan mengalami kerusakan. Khususnya jika kita menerapkan gaya hidup yang tidak sehat. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan hal ini sehingga membuat beban kerja dari organ ini semakin meningkat. Padahal, hal ini bisa memicu datangnya penyakit yang berbahaya.

Berbagai kebiasaan tidak sehat bagi ginjal

Pakar kesehatan menyebut ginjal yang sudah mulai rusak atau terkena penyakit akan tidak bisa berfungsi dengan semestinya. Hal ini tentu akan membuat berbagai macam racun di dalam tubuh semakin menumpuk dan akhirnya berimbas buruk pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Hindari kebiasan ini agar terhindar dari penyakit ginjal


  1. Sering mengonsumsi makanan tinggi garam

Makanan dengan kandungan garam yang tinggi tak hanya bisa kita temukan di masakan yang dibuat sendiri atau di tempat makan. Dalam realitanya ada banyak sekali makanan kemasan yang juga tinggi garam seperti keripik, biskuit, dan lain-lain. Sayangnya, kita tidak menyadarinya karena rasanya belum tentu asin.

Tak hanya bisa meningkatkan tekanan darah. Makanan tinggi garam juga bisa membebani ginjal dan akhirnya menurunkan fungsinya dengan signifikan. Bahkan, pakar kesehatan James Simon dari Cleveland Clinic menyebut hobi mengonsumsi makanan tinggi garam bisa memicu peningkatan risiko terkena batu ginjal.

Demi menjaga kondisi tubuh, pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan garam maksimal 2.300 mg saja setiap hari.


  1. Malas memeriksa tekanan darah secara teratur

Tekanan darah memiliki pengaruh besar bagi kondisi ginjal secara keseluruhan. Jika kita mengalami masalah tekanan darah tinggi yang tak terkendali, maka hal ini bisa memicu kerusakan pada pembuluh darah yang ada pada ginjal dan akhirnya merusak organ ini. Masalahnya adalah banyak orang yang bahkan tidak menyadari dirinya mengalami masalah tekanan darah tinggi karena tidak pernah memeriksakannya.

Pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya setahun dua kali demi mengetahui kondisi tekanan darah dalam tubuh dan menerapkan gaya hidup sehat demi menjaga keseimbangannya.


  1. Masih merokok

Rokok bisa memberikan dampak kesehatan yang sangat besar bagi hampir semua bagian dan organ tubuh. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam memicu peningkatan tekanan darah dan merusak pembuluh darah, termasuk yang ada di ginjal. Sebuah penelitian membuktikan bahwa hobi merokok hingga 16 tahun lamanya bisa meningkatkan risiko kanker ginjal hingga 40 persen!


  1. Kurang minum

Tak hanya akan menyebabkan rasa haus atau dehidrasi, kurang minum juga bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh ginjal yang harus bekerja dengan keras untuk menyaring darah yang jauh lebih kental akibat tidak seimbangnya cairan tubuh. Hal inilah yang kemudian akhirnya menurunkan fungsinya dengan signifikan.


  1. Sembarangan minum obat

Sembarangan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tanpa memperhatikan dosis atau saran dokter bisa memicu kerusakan ginjal. Konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter juga bisa menyebabkan hal yang sama. Hal ini disebabkan oleh ginjal yang harus bekerja dengan keras demi mengolah obat-obatan ini sehingga akhirnya rentan mengalami kerusakan.


  1. Kurang tidur

Kurang tidur akan membuat ginjal menjadi lebih tegang dan tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Hal ini akhirnya bisa berimbas pada kerusakan organ ini dengan signifikan.


  1. Hobi mengonsumsi alkohol

Tak hanya bisa menyebabkan kerusakan atau penyakit pada hati, hobi mengonsumsi minuman beralkohol bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal kronis hingga dua kali lipat!

Sabtu, 13 Juli 2019

Dampak Inilah yang Terjadi Apabila Jika Kita Kurang Makan Sayur

Dampak Inilah yang Terjadi Apabila Jika Kita Kurang Makan Sayur

dapak-kurang-makan-sayur-kyrane

Meski dikenal luas sebagai makanan sehat dan tinggi nutrisi, dalam realitanya masih banyak orang yang malas makan sayur. Biasanya, hal ini disebabkan oleh rasa sayuran yang tidak senikmat makanan-makanan lainnya seperti daging-dagingan atau gorengan. Masalahnya adalah jika sampai kita tidak mencukupi kebutuhan sayuran, maka risiko untuk terkena masalah kesehatan akan meningkat.

Berbagai dampak yang akan terjadi jika kurang makan sayur

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kita untuk mencukupi kebutuhan sayuran dan buah minimal 400 gram setiap hari. Jika kita tidak mencukupinya atau bahkan jarang makan sayuran, besar kemungkinan akan mengalami beberapa gejala kesehatan.

Berikut adalah berbagai gejala kesehatan akibat kurang makan sayur yang sebaiknya kita waspadai.


  1. Mudah cemas

Tak disangka, kebiasaan malas mengonsumsi sayuran ternyata juga bisa meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan mental, lho. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang ternyata lebih rentan mengalami peradangan dan stres jika kekurangan asupan nutrisi dari sayur dan buah-buahan.

Sebagai informasi, di dalam sayuran terdapat kandungan asam folat yang memiliki fungsi sebagai perangsang produksi hormon dopamine, hormon yang bisa membuat kita bahagia dan lebih rileks. Jika sampai kita kekurangan hormon ini, maka risiko untuk terkena masalah kecemasan, stres, dan gangguan suasana hati akan cenderung meningkat.


  1. Mudah lelah

Mudah lelah tidak hanya akan terjadi jika kita kurang tidur atau melakukan aktivitas fisik terlalu berat. Pakar kesehatan menyebut hal ini bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan kurang asupan sayur. Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang kekurangan vitamin B dan asam folat yang akhirnya berimbas pada tubuh yang mudah lelah. Bahkan, dalam banyak kasus, malas makan sayur juga bisa menyebabkan datangnya anemia.


  1. Perut mudah kembung

Sebenarnya, beberapa jenis sayuran seperti yang berasal dari keluarga kubis memang bisa menyebabkan perut kembung, namun jika kita cenderung malas makan sayur, maka risiko untuk terkena masalah kesehatan ini akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh keberadaan serat di dalam sayuran yang memiliki peran besar dalam mencegah perut kembung dan memastikan pencernaan berjalan dengan lancar.


  1. Mudah sakit

Jangan salah, jika kita mudah sakit, bisa jadi hal ini terkait dengan pola makan yang buruk, lho. Salah satu hal yang bisa menyebabkan dampak ini adalah kebiasaan malas mengonsumsi sayuran. Hal ini disebabkan oleh kandungan vitamin dan antioksidan yang bisa berpengaruh besar bagi kondisi sistem imun tubuh.

Selain itu, jika kita malas mengonsumsi sayuran, dikhawatirkan bisa membuat kesehatan usus memburuk dan keseimbangan bakteri di dalamnya terganggu. Kondisi ini akan berimbas pada menurunnya sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi bakteri atau berbagai penyebab penyakit lainnya. Kita pun akan lebih mudah sakit akibat hal ini.


  1. Sering mengalami masalah gusi berdarah

Gusi berdarah ternyata bisa menandakan kurang asupan sayuran. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mendapatkan asupan vitamin C dengan cukup sehingga rentan mengalami masalah pada gusi seperti pembengkakan, memar-memar, hingga perdarahan. Demi mengatasinya, kita bisa memperbanyak sayuran tinggi vitamin C seperti brokoli, bayam, kol, serta paprika.


  1. Berat badan sulit turun

Jika kita kekurangan asupan serat dari sayur atau buah-buahan, maka tubuh pun akan lebih mudah lapar. Kita juga akan lebih tertarik untuk ngemil yang tidak sehat. Hal ini membuat berat badan sulit turun dan bahkan cenderung terus naik.


  1. Mudah lupa

Kekurangan asupan nutrisi dari sayuran akan membuat otak kita tidak bisa bekerja dengan maksimal. Kita pun mudah lupa dan sulit berpikir dengan jernih.